Datanglah bersamaku, dan jadilah cintaku. Kita akan menikmati segala suka cita, yang dihasilkan oleh bukit-bukit dan lembah-lembah hutan dan pegunungan. . .


Bagi dunia, kau mungkin seseorang. namun, bagi seseorang, engkau adalah dunia. Aku pernah berfikir bahwa cinta dan yang dicintai itu berbeda. Kini aku tahu bahwa keduanya sama. . .

Berikan hatimu namun jangan saling menguasai, sebab hanya tangan kehidupan yang sanggup mencakupnya. . .

Angin berbisik tak lebih mesra dipohon jati yang besar. Seakan-akan memperhatikan dan menjadi saksi, serta memberi restu untuk cinta kita. . .

Ada tiga lengkung pelangi yang aku persemchkan untukmu, semoga engkau suka. . .

Begitu kelu lidahku saat bertatapan dengan matamu yang bening itu. Aku begitu mencintai segalamu. . .

Saat langit menjelang rembang. Saat awan-awan layang. Saat dedaunan ditanah menggerai bayang-bayang. Saat itulah aku yakinkan bahwa kau adalah masa depanku. . .

Cinta membunuh orang yang menggenggamnya secara perlahan dan menyakitkan. Tetapi ia juga menghidupkan yang lain yang membuka hatinya untuk orang yang dicintainya. . .

Aku telah mencintaimu, sebelum aku tahu wajahmu atau namaMu. Bila tak kautemukan aku dalam tempurung pikiranmu, biarlah aku menjadi debu yang menempel disetiap pori kulitmu. . .

Biarlah angin sepoi-sepoi segar berembus menujumu, mengirim gejolak dan cinta hatiku. . .